Tommy Page merupakan seorang penyanyi dan juga penulis lagu. Dimana akhir akhir ini tersebar kabar bahwa Tommy Page meninggal dunia. Bagaimanakah kronologis kejadiannya? Dan sosok seperti apakah Tommy Page? Berikut ini adalah berita terbaru, fakta, biodata dan Profil Tommy Page.
Berita Tommy Page meninggal dunia sudah banyak tersebar di surat kabar internasional maupun surat kabar tanah air. Untuk penyebab kematiannya sendiri masih belum dapat dipastikan. Ada kabar bahwa penyebab kematian Tommy Page adalah bunuh diri.
Namun kabar tersebut masih belum dapat dipastikan kebenarannya. Pasalnya sebelum meninggal Tommy mengeluarkan cuitan di twitter pribadi miliknya bahwa ia sedang dalam projek mengerjakan musik barunya. Namun, justru yang didapat penggemarnya adalah kabar kematiannya.
Tommy Page dinyatakan meninggal pada Jumat 3 Maret 2017 lalu. Di usianya yang masih relatif muda yakni 46 tahun, ia sudah banyak mengeluarkan 7 album dengan 39 lagu didalamnya. Dan ia mulai dikenal namanya sejak lagu ‘I’ll Be Your Everything’ diluncurkan. Pasalnya lagu tersebut pernah menduduki puncak tangga lagu di Billboard.
Sementara itu, nama Tommy Page mulai dikenal oleh penduduk Indonesia berkat lagunya berjudul ‘A Shoulder to Cry On’. Ia pun pernah mengadakan konser di Indonesia berjudul ‘Come Home : Tommy Page’. Dimana ia pun pernah berduet dengan penyanyi Indonesia Citra Scholastika.
Untuk mencapai posisi yang ia dapat, dibutuhkan banyak kerja keras dan semangat pantang menyerah. Sebelum membahas mengenai sejarah dan juga biografi Tommy Page, mari ktia lihat sekilas mengenai Profil Tommy Page terlebih dahulu.
Biodata dan Profil Tommy Page Terlengkap
| Nama | Thomas Alden Page |
| Nama Lain | Tommy Page |
| TTL | New Jersey, 24 Mei 1970 |
| Meninggal | New York, 3 Maret 2017 (Usia 46) |
| Pekerjaan | Penyanyi Penulis Lagu Pianis |
| Pendidikan | James Caldwell Highschool |
| Tahun Aktif | 1988 – 2017 |
| Aliran | Pop Freestyle Pop |
| @tommypage |
Thomas Alden Page atau yang lebih dikenal Tommy Page mengawali karirnya ketika ia berusia 16 tahun. Dimana ia bekerja sebagai petugas ruang ganti di club malam bernama Nell’s. Ia memiliki tugas untuk merapikan jas-jas bintang terkenal yang akan tampil.
Kehidupannya pun berubah ketika ia diminta untuk membuat sebuah demo rekaman untuk House DJ yang ada di club tersebut. Akhirnya suara indah yang ia miliki pun terekspos. Ia diajukan ke pendiri Sire Record/Warner Bros, Seymour Stein.
Singel pertamanya adalah theme song yang digunakan pada film ‘Shag’. Dan Album perdananya dengan hits yang tenar berjudul ‘A Shoulder to Cry On’ membuat pria kelahiran 1970 ini melambung namanya.
Ia pun sukses menjadi eksekutif di Warner Bros dengan merilis albumnya secara beruntun selama 3 tahun. Tahun 2010, ia memutuskan pindah dari Warner Bros ke Billboard. Namun ternyata Billboard bukanlah persinggahan terakhirnya. Pada tahun 2015 pun ia menjadi anggota dari Cumulus Media hingga akhir hayatnya.
Diperkirakan Tommy Page meninggal dengan meninggalkan harta sebesar US$ 5 juta atau setara dengan Rp. 65 milliar. Sayangnya, kabar kekayaannya tersebut tidak diperinci oleh laman famousbithdeaths. Namun melihat lagu–lagunya yang sukses, tidak heran bila kekayannya mencapai angka yang fantastis.
Diketahui istri Tommy Page adalah seorang pria bernama Charlie. Pasalnya Tommy adalah seorang gay. Ia pun meninggalkan Charlie beserta 3 anak angkatnya. Tommy dikenal sebagai ayah yang baik dan juga penyayang.
Berakhirlah informasi mengenai berita, penyebab kematian, biodata, dan Profil Tommy Page terbaru. Walaupun ajal sudah menjemput Tommy, namun karya–karya yang pernah ia buat pun masih terkenang dihati para penggemarnya.
